Postingan

MUNGKIN KITA BISA CERITA HARI INI.

Gambar
Sederhana namun bermakna. Simpel saja masalahnya. Masalah etika dalam berkendara. Hal yang memang sering dilumrahkan namun perlu mendapat perhatian.  Sore ini lalu lintas cenderung lengang, tidak terlalu sibuk untuk suasana sepulang sekolah di daerah padat penduduk. Sejenak bisa menikmati indahnya langit, melihat keakraban pedagang dengan pelanggannya dan menghirup segarnya embusan angin sore.  Rupanya itu tidak berlangsung lama sebab dengan santainya seorang pengendara sepeda motor mengembuskan asap rokok bahkan tepat kearahku. Seketika aku berpaling, mencoba mencari sisa oksigen di sana. Kupandangi raut wajahnya tampak biasa saja, seakan tak tahu apa-apa.  Apakah aku kesal? Tentu saja! Pengendara mana yang tidak kesal dan marah jika diperlakukan seperti itu?! Apalagi perbuatannya sungguh bisa menjadi penyebab orang mendapat musibah.  "Ini sudah lumrah terjadi, bahkan sering sekali namun kamu saja yang manja!". Bukan. Bukan masalah aku tidak bisa menghargai 'kelumra...

Depresi? No Way!

Generasi milenial apa kabarnya nih? Kali ini aku akan mengulas sedikit tentang depresi.  Oh ya,  kalian pasti sudah mendengar tentang seorang mahasiswa yang berotak encer alias pintar namun memilih 'suicide' sebagai jalan akhir hidupnya.  Innalillahi... Manusia diciptakan di muka bumi sebagai satu-satunya makhluk paling sempurna.  Dari penciptaan dasar ini,  harusnya kita bersyukur karena Allah Maha Kasih menciptakan kita sebagai manusia bukan sebagai makhluk lain.  Hewan, tumbuhan misalnya hehe Tentunya setiap orang memiliki tingkat aktifitas dan masalah yang berbeda-beda.  Dan yakin sekali,  masing-masing dari kita juga memiliki solusi tersendiri pada masalah yang kita hadapi. Kenapa?  Pada dasarnya,  setiap masalah yang kita hadapi memiliki kunci jawaban sendiri terhadap masalah tersebut.  Nah,  kunci tersebut kendali utamanya ialah diri sendiri alias si orang yang bersangkutan. Depresipun juga memiliki tingkatan serta m...

Sharing : Sumbu Pendek?

Tahu artinya "Sumbu pendek" ? Apa coba? Fenomena itu emang lazim ada di suatu kelompok masyarakat dimana masyarakat tersebut tidak menyaring informasi yang didapat lalu dengan mudahnya bisa terpancing. Bahaya nggak tuh?! Bahaya lah! Zaman sekarang kita dituntut untuk punya pikiran yang terbuka. Semua informasi yang kita peroleh baik dari proses interaksi sosial atau lewat berita maupun buku harus disaring. Informasi yang sudah diperoleh itu langsung diolah dan disaring di otak kita dahulu baru selanjutnya kita bisa mengambil intisari informasi yang sudah diterima. Itu ekspetasinya... Nyatanya? Orang lebih mudah terpancing hanya karena isu-isu yang beredar demi membuat pihak yang disebarkan isu tersebut jatuh, tidak berdaya. Mereka tidak menyadari apakah informasi yang didapat benar asli atau justru hoaks. Mereka juga tidak memikirkan bagaimana nasib nama baik orang yang sudah disebarkan isunya. Nggak usah jauh-jauh deh. Coba aja di lingkungan sekolah kalian. Amat...

One Day One Post #AyoGoBlog

Kalian ngerasa nggak kalau semakin hari semakin menurun tingkat literasi di sekolah. Aku enggak bilang rendah, tapi minat membaca di sekolah tidak setinggi dulu, zaman dimana teknologi belum secanggih saat ini. Buku dan handphone . Mayoritas kalau kedua benda ini disandingkan pasti buku akan kalah. Awalnya cuma iseng main terus lama kelamaan tenggelam, terus lupa sama bukunya. Benar kan? Kalau kalian mikir ternyata handphone itu buruk karena menggeser era kejayaan buku bacaan maka kalian harus menggunakan dua sudut pandang untuk menilainya. Menurutku handphone nggak salah kok, yang salah si pemakainya! Kenapa bisa tahan Berjam-jam main handphone sedangkan baca buku setengah jam saja sulit berkonsentrasi. Kedatangan teknologi zaman sekarang ternyata mempunya manfaat baik. Daripada kita membaca tulisan orang terus-terusan lalu akhirnya cuma bisa baca doang enggak memahami apa yang mereka sampaikan, ya, percuma! Mending jadi remaja Go-Blog aja! Dengan platform blog yang satu ini bis...

Harapanku Untuk Ibu Kota yang Baru

Gambar
(sumber: pinterest.com) “Tujuan negara adalah suatu kesempurnaan warganya berdasarkan atas keadilan. Keadilan harus menjelma di dalam negara hukum yang berfungsi memberi kepada setiap manusia.”—Aristoteles. Jika menyinggung mengenai tujuan dari sebuah negara seperti yang sudah dikemukakan oleh Aristoteles maka keadilan harus menjelma di dalam negara hukum. Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara hukum, tertulis dalam undang-undang dasar Republik Indonesia tahun 1945. Maka dari itu, hakikat keadilan haruslah tertanam menjadi visi dasar Negara Indonesia. Baru-baru ini masyarakat digemparkan oleh berita yang belakangan ini beredar yaitu mengenai pemindahan ibu kota baru ke salah satu provinsi di Indonesia. Pada tanggal 16 Agustus 2019, Presiden Jokowi memberikan pernyataan resmi mengenai berita tersebut bahwa ibu kota Negara Indonesia berada di Pulau Kalimantan. Kalimantan digadang-gadang mampu mewakili semua kriteria untuk terciptanya sebuah ibu kota...

Artikel : Be Your Self

“ Jadilah dirimu sendiri, ekspresikan dirimu sendiri, yakinlah pada dirimu sendiri, jangan pergi dan mencari kepribadian sukses dan menduplikasinya “ – Bruce Lee. Seringkali kita melihat sesuatu hanya saat ia sudah berada di atas saja. Kesuksesannya mampu membuat kita lupa bahwa seseorang yang sukses pasti pernah berada di titik terendah di dalam hidupnya. Ibarat pepatah yang mengatakan bahwa hidup itu seperti roda berputar. Maka seperti itulah gambaran kehidupannya sepanjang perjalanan meraih kesuksesan. Alasan kita merasa minder justru karena kurangnya mengenali potensi yang dimiliki. Coba lakukan cara-cara ini: 1. Lakukan hal yang membuat naik mood kalian. Pekerjaan seberat apapun jika kalian tetap dengan senang hati melakukannya bisa jadi itu bakat kalian. 2. Kenali diri sendiri. Analisis SWOT ( strength, weakness, opportunity, threat ) bisa membantu kalian untuk menemukan dan mengembangkan potensi diri. Kalau sama diri sendiri aja enggak kenal gimana mau ikutan sukses kay...

Sharing : Masa Muda Ruang Memeluk Mimpi

 “Perubahan tidak akan pernah terjadi jika kita terus menunggu waktu atau orang yang tepat. Kita adalah perubahan itu sendiri." (Barack Obama—mantan presiden Amerika Serikat) Kata-kata tersebut seolah memotivasiku untuk lebih melebarkan sayap. Pernah suatu ketika aku bertemu dengan orang. Ia bilang, "Buat apa kamu memforsir tubuhmu? Nikmati masa mudamu lah!" begitu katanya. Saat itu aku hanya diam sambil mengangguk, mengiyakan. Kadang aku pun berpikir demikian. Buat apa masa mudaku jika tidak bisa kunikmati. Toh nanti aku juga akan bekerja, menghasilkan karya. Sampai muncul pendapat orang lain yang langsung mendapat persetujuan dari hatiku. "Masa SMA adalah masa yang paling indah. Rugi kalau kamu tidak menggunakannya!" Aku hanya tersenyum. Mengiyakan. Namun, seiring berjalannya waktu semua stigma yang sebelumnya kokoh menancap di hati perlahan sirna, terkikis sedikit demi sedikit. Mama pernah bilang kepadaku jika aku tidak cermat menggunakan masa mudaku, ...