Sharing : Sumbu Pendek?
Tahu artinya "Sumbu pendek" ?
Apa coba?
Fenomena itu emang lazim ada di suatu kelompok masyarakat dimana masyarakat tersebut tidak menyaring informasi yang didapat lalu dengan mudahnya bisa terpancing.
Bahaya nggak tuh?!
Bahaya lah! Zaman sekarang kita dituntut untuk punya pikiran yang terbuka. Semua informasi yang kita peroleh baik dari proses interaksi sosial atau lewat berita maupun buku harus disaring. Informasi yang sudah diperoleh itu langsung diolah dan disaring di otak kita dahulu baru selanjutnya kita bisa mengambil intisari informasi yang sudah diterima. Itu ekspetasinya...
Nyatanya? Orang lebih mudah terpancing hanya karena isu-isu yang beredar demi membuat pihak yang disebarkan isu tersebut jatuh, tidak berdaya. Mereka tidak menyadari apakah informasi yang didapat benar asli atau justru hoaks. Mereka juga tidak memikirkan bagaimana nasib nama baik orang yang sudah disebarkan isunya.
Nggak usah jauh-jauh deh. Coba aja di lingkungan sekolah kalian. Amati coba, ada apa enggak?
Biasanya isu yang kurang mengenakkan itu proses penyebarannya tuh cepat banget. Ibarat oli yang tumpah di lautan. Lautan yang awalnya bening jadi perlahan hitam. Sama seperti korban isu, mereka terkena noda hitam itu di seluruh tubuhnya. Apapun yang mau dikatakan pasti selalu saja ada yang kritik, kurang sedap di dengar.
Ini juga kerap kali terjadi di lingkaran pertemanan. Salah paham sedikit, ehh... ngambeknya bisa tujuh hari. Pengin jelasin, kok ya malah gengsi. Pengin minta maaf, tapi yang salah itu dia!
Terus aja gitu sampai tujuh turunan! -_-
So? Be smart people guys! Jangan mau jadi kaum sumbu pendek!
23 Agustus 2019
Shayra Salsa
Komentar
Posting Komentar