Depresi? No Way!

Generasi milenial apa kabarnya nih?

Kali ini aku akan mengulas sedikit tentang depresi.  Oh ya,  kalian pasti sudah mendengar tentang seorang mahasiswa yang berotak encer alias pintar namun memilih 'suicide' sebagai jalan akhir hidupnya.  Innalillahi...

Manusia diciptakan di muka bumi sebagai satu-satunya makhluk paling sempurna.  Dari penciptaan dasar ini,  harusnya kita bersyukur karena Allah Maha Kasih menciptakan kita sebagai manusia bukan sebagai makhluk lain.  Hewan, tumbuhan misalnya hehe

Tentunya setiap orang memiliki tingkat aktifitas dan masalah yang berbeda-beda.  Dan yakin sekali,  masing-masing dari kita juga memiliki solusi tersendiri pada masalah yang kita hadapi. Kenapa?  Pada dasarnya,  setiap masalah yang kita hadapi memiliki kunci jawaban sendiri terhadap masalah tersebut.  Nah,  kunci tersebut kendali utamanya ialah diri sendiri alias si orang yang bersangkutan.

Depresipun juga memiliki tingkatan serta muasal sebab musababnya sendiri.  Kita tentu memiliki orang terdekat,  bukan?  Orangtua,  teman,  guru,  saudara,  om,  tante,  teman maya,  dan sebagainya.  Sombong sekali jika mengatakan tidak memiliki orang dekat.  Rasanya enggak mungkin ada yang bilang begitu.  Ya kan?

Jika kita berhadapan pada situasi rumit hingga kita tersudut dan remuk pada persepsi sendiri atas diri sendiri yang melakukan kesalahan ataupun di judge oleh orang lain,  kemudian menimbulkan depresi,  hal yang harus diri perhatikan ialah menghela nafas sejenak,  pastikan Anda dalam posisi tidak kelaparan,  dan pastikan Anda berada dalam tempat yang tepat. (baca: rumah). Mencoba berpikir tenang,  menangislah jika ingin meluapkan kesedihan,  namun jangan berlarut.  Kemudian istighfar banyak-banyak.  Dan bicarakan apa yang sedang Anda alami pada orang terdekat Anda. 

Jika masih merasa sesak dada karena masalah yang menerpa,  jangan sekali-kali mencoba untuk menyalahkan diri sendiri.  Anda itu produk sempurna dari Yang Maha Pencipta.  Tak sepantasnya menyalahkan diri sendiri karena Anda tidak sesuai dengan keinginan atau harapan Anda sendiri.  Banggalah pada diri sendiri.  Jangan biarkan kebencian memenuhi pikiran Anda dan membunuh pikiran positif Anda tentang diri sendiri yang dikasihi oleh orang-orang terdekat.

Percayalah,  masih banyak diluar sana dengan masalah berat namun 'hanya' mengalami depresi yang wajar pun sesaat.  Mereka tetap melanjutkan hidup karena memang di dunia ini tempat manusia berlomba-lomba berbuat kebajikan.

Tersenyumlah,  menepuk dadalah dan katakan,  "Aku bangga pada diriku.  Diriku yang berharga". Banyakin bergaul dan bersosialisasi.    
Datengin majlis taklim dan jangan pernah merasa sendiri dalam menjalani hidupmu.

Depresi?  No way! 

Salam akal sehat

—Shayra Alifyana—

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Artikel : Be Your Self

Assalamualaikum!

Sharing : Masa Muda Ruang Memeluk Mimpi